Analisis Faktor-faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Kejahatan di Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2018-2021

Abstract

Kejahatan adalah tindakan atau perilaku yang melanggar hukum atau norma sosial dalam suatu masyarakat, yang dapat merugikan individu, kelompok, atau masyarakat secara umum. Kejahatan di provinsi Sumatera Barat tergolong cukup tinggi, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pengangguran, kemiskinan dan rendahnya pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jumlah penduduk miskin, tingkat pengangguran terbuka, indeks pembangunan manusia (IPM), dan produk domestik regional bruto (PDRB) perkapita terhadap kejahatan di provinsi Sumatera Barat pada tahun 2018-2021. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel dengan model terpilih yaitu fixed effect model (FEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka dan PDRB perkapita berpengaruh negatif terhadap kejahatan pada tingkat α = 0,01. Sementara jumlah penduduk miskin dan IPM tidak berpengaruh terhadap kejahatan di provinsi Sumatera Barat pada tahun 2018-2021 dengan α sebesar 0,10. Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara maksimal, sehingga kesempatan kerja dapat meningkat. Jika kesempatan tenaga kerja meningkat maka pengangguran juga akan berkurang dan produk domestik regional bruto perkapita dapat ditingkatkan lagi. PDRB per kapita yang lebih tinggi cenderung berkorelasi dengan tingkat kejahatan yang lebih rendah. Ini bisa mengindikasikan bahwa PDRB perkapita yang tinggi dapat memenuhi kebutuhan hidup seseorang, sehingga seseorang enggan untuk melakukan tindakan kejahatan dan jumlah kejahatan akan berkurang.