Fuzzy Approach for Identifying Inventory cost: Case Study of Liquor Warehouse
Keywords:
Manajemen gudang, biaya penyimpanan, fuzzy inference system, MATLAB, ketidakpastianAbstract
Sistem penyimpanan yang optimal dalam suatu industri dapat menjadi solusi terhadap dinamika permintaan. Hal tersebut secara tidak lagsung dapat memengaruhi fluktuasi biaya penyimpanan. Penentuan biaya penyimpanan yang tidak spesifik berpotensi menyebabkan ketidaktepatan dalam menentukan biaya operasional. Sehingga perlu mempertimbangkan aspek-aspek yang lebih detail seperti aspek harga, volume produk, dan jumlah permintaan. Salah satu metode yang dapat memprediksi biaya penyimpanan adalah menggunakan pendekatan fuzzy inference system. Terdapat 36 jenis produk minuman pada gudang liquor yang digunakan sebagai objek penentuan biaya penyimpanan untuk memenuhi permintaan wisatawan asing. Secara keseluruhan, model dalam fuzzy inference system memberikan hasil yang cukup baik dengan nilai RMSE sebesar 0.715. Apabila dilakukan evaluasi menggunakan pendekatan regresi linear, nilai RMSE didapatkan sebesar 0.621. Namun, model yang sama dilakukan untuk memprediksi jenis minuman beer memiliki nilai evaluasi RMSE sebesar 0.09. Pengembangan model pendekatan ini sangat mungkin diimplementasikan untuk memprediksi inventory cost pada kategori barang lain yang lebih beragam dengan parameter yang sama.