Kombinasi Variasi Komposisi dan Tekanan Kempa Terhadap Karakteristik Briket Pelepah Salak dan Ampas Tebu dengan Perekat Tepung Tapioka

Authors

  • Rafli Fadilla Rafli Universitas Tidar

Keywords:

Kata kunci : Briket, pelepah salak, ampas tebu, tekanan, karakteristik briket, Keyword: Briquettes, snakefruit fronds, bagasse, pressure, characteristics of briquettes

Abstract

Ketersediaan sumber energi sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan masyarakat. Penggunaan biomassa yang berasal dari limbah menjadi briket sebagai pengganti bahan bakar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi bahan dan tekanan terbaik briket dari bahan campuran limbah pelepah salak dan ampas tebu dengan standar mutu briket yang ada. Penelitian ini menggunakan limbah pelepah salak dan ampas tebu dengan perekat tepung tapioka. Dalam penelitian ini menggunakan variasi perbandingan limbah pelepah salak dan ampas tebu meliputi: 40:60, 50:50, 60:40 dan variasi tekanan 60 kg/cm2, 80 kg/cm2, dan 100 kg/cm2. Menggunakan perekat tepung tapioka sebanyak 5 gram. Pengujian karakteristik briket dilakukan dengan pengujian nilai kalor, kadar air, kadar abu, densitas, laju pembakaran, dan kuat tekan dari briket. Hasil dari penelitian diketahui bahwa briket berbahan campuran limbah pelepah salak dan ampas tebu yang memenuhi standar mutu briket pada sampel 9 dengan tekanan 100 kg/cm2 dan komposisi 60:40, nilai kalor tertinggi sebesar 6362,2595 kal/g, kadar air terendah sebesar 6,3116%, kadar abu terendah sebesar 6,4741%, dan laju pembakaran tertinggi sebesar 0,0045 g/detik. Pada sampel 3 dengan tekanan 100 kg/cm2 dan komposisi 40:60, nilai densitas tertinggi sebesar 0,5690 g/cm3 dam kuat tekan sebesar 62,0415 kg/cm2 memenuhi syarat SNI.

 

The availability of energy sources is very influential on community growth. The use of biomass derived from waste into briquettes as a substitute for fuel. The purpose of this study was to determine the best material composition and pressure of briquettes from a mixture of snakefruit midrib waste and bagasse with the existing briquette quality standards. This study used snakefruit frond waste and bagasse with tapioca flour adhesive. In this study, various ratios of snakefruit fronds and bagasse waste were used, including: 40:60, 50:50, 60:40 and pressure variatons of 60 kg/cm2, 80 kg/cm2, and 100 kg/cm2. Using tapioca flour adhesive as much as 5 grams. Testing the characteristics of briquettes is done by testing the calorific value, moisture content, ash content, density, combustion rate, and compressive strength of the briquettes. The results of the study revealed that the briquettes made from a mixture of snakefruit midrib waste and bagasse met the briquette quality standards in sample 9 with a pressure of 100 kg/cm2 and a composition of 60:40, the highest calorific value was 6362,2595 cal/g, the lowest moisture content was 6,3116%, the lowest ash content was 6,4741%, and the highest combustion rate was 0,0045 g/sec. In sample 3 with a pressure of 100 kg/cm2 and a composition of 40:60, the highest density value is 0,5690 g/cm3 and the compressive strength is 62,0415 kg/cm2 fulfilling the SNI requirements.

Downloads

Published

20-11-2023