Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kegiatan Penghijauan untuk Melestarikan Kawasan Pantai Tabanio Kabupaten Tanah Laut

Authors

  • Maulana Khalid Reifani Universitas Lambung Mangkurat
  • Dharmono Universitas Lambung Mangkurat
  • Nurul Hidayati Utami Universitas Lambung Mangkurat

Keywords:

kawasan pantai, pelatihan dan pendampingan, penghijauan, Tabanio

Abstract

Pada program ini dilakukan pelatihan dan pendampingan kegiatan penghijauan di kawasan pantai Desa Tabanio Kabupaten Tanah Laut. Metode pelaksanaan difokuskan pada upaya penyelesaian masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat dalam memahami peran dan fungsi tumbuhan di kawasan pantai, melalui sosialisasi sosialisasi, diskusi, dan tanya jawab terkait peran dan fungsi tumbuhan dan program penghijauan untuk kawasan pantai. Kegiatan yang dilakukan terdiri dari: (1) kegiatan pelatihan berupa sosialisasi dan diskusi tentang pelestarian dan perlindungan kawasan pesisir Desa Tabanio, (2) bersih-bersih di kawasan pantai Desa Tabanio yang akan dijadikan lokasi penghijauan, dan (3) kegiatan penanaman bibit pohon. Hasil angket menunjukkan pernyataan positif terhadap aspek kepedulian masyarakat pada lingkungan dan masalah lingkungan sebesar 82,05%, yang menunjukkan bahwa masyarakat memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan. Pernyataan positif sebesar 56,15% mengindikasikan aspek tanggung jawab masyarakat terhadap lingkungan. Responden menyadari bahwa aktivitas manusia sangat berpengaruh terhadap kelestarian lingkungan dengan pernyataan positif sebesar 66,35%. Hasil angket juga menunjukkan pernyataan positif terhadap pengaruh pelatihan pada wawasan masyarakat terkait pelestarian dan penghijauan pantai sebesar 55,77%, serta banyak peserta yang memahami (50%) dan sangat faham (15,39%) dalam pelestarian dan penghijauan kawasan pantai dan hutan pantai.

References

Dahuri, R. Rais, J.S.P, Ginting dan M.J. Sitepu. (1996). Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir Secara Terpadu. Pradya Paramita. Jakarta.

Dolisca, F., McDaniel, J. M. and Teeter, L. D. (2007). Farmers’ perceptions towards forests: A case study from Haiti. Forest Policy & Economics, 9(6), 704–712.

Indrawati, D. R., Irawan, E., Haryanti, N., Yuliantoro, D. (2003). Partisipasi masyarakat dalam upaya rehabilitasi lahan dan konservasi tanah (RLKT). Jurnal Pengelolaan DAS Surakarta IX (1).

Kusmana, C. (1995). Habitat Hutan Mangrove dan Biota. Laboratorium Ekologi Hutan. Fakultas Kehutanan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Lee, H. F. and Zhang, D. D. (2008). Perceiving the environment from the lay perspective in desertified areas, northern China. Environmental Management, 41(2), 168–182. http://doi.org/10.1007/s00267-007-9052-8 Muhaerin, M. 2008. Kajian Sumberdaya Ekosistem Mangrove Untuk Pengelolaan Ekowisata di Estuari Perancak, Jembrana, Bali. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Madrie (1986). Beberapa faktor penentu partisipasi anggota masyarakat dalam pembangunan desa. Tesis. Bogor: Fakultas Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Riefani, Mahrudin, M.K. & Soendjoto, M.A., (2019). Pemberdayaan masyarakat untuk melestarikan Kawasan Ekowisata Mangrove Desa Pagatan Besar, Kabupaten Tanah Laut. Pro Sejahtera, 1: 121-126.

Soendjoto, M.A. & Dharmono. (2016). Prosiding Seminar Universitas Lambung Mangkurat 2015 “Potensi, Peluang, Dan Tantangan Pengelolaan Lingkungan Lahan Basah Secara Berkelanjutan”. Banjarmasin: Lambung Mangkurat University Press.

Wijayanti, T., (2011). Konservasi hutan mangrove sebagai wisata pendidikan. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan.

Published

2021-10-30