OPTIMALISASI GURU PENGGERAK DI KECAMATAN SECANG DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN HYBRID LEARNING

https://doi.org/10.31002/cspe.v3i1.275

Authors

  • Setiyo Prajoko Universitas Tidar
  • Farikah Farikah
  • Arrizka Yanuar Adipradana

Keywords:

guru pengerak, hybrid learning, kurikulum merdeka

Abstract

Pembelajaran daring dapat dilakukan dengan model hybrid learning. Pembelajaran dengan model ini pada dasarnya merupakan gabungan pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka dan secara virtual. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah SDN Madyocondro dan Ketua PGRI Secang, permasalahan dalam mengelola pembelajaran daring khususnya dengan model hybrid learning dialami oleh guru penggerak. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk mengoptimalkan pemahaman guru dalam upaya pengembangan SDM guru penggerak. Metode yang dilakukan yaitu diawali dengan tahap persiapan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi. Dalam pelaksanaannya, terdiri dari beberapa kegiatan yaitu seminar urgensi pembelajaran daring, workshop Learning Management System, pelatihan pengisian konten LMS, dan pendampingan pengelolaan hybrid learning. Hasil dari pelaksanaan ini bernilai positif terhadap peningkatan pemahaman guru untuk semua indikator yaitu pemahaman mengenai perbedaan blended learning, hybrid learning, dan online learning, pemahaman penerapan hybrid learning pada pembelajaran berbasis kurikulum merdeka, pemahaman mengenai PjBL, serta pemahaman tentang cara pengimplementasian Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan hybrid learning.

References

Adolphus, T. & Arokoyu, A. A. (2012). Improving scientific literacy among secondary school students through the integration of information and communication technology. Journal of Science and Technology, 2(5), 444-445.

Ariani, N. & Haryanto, D. (2010). Pembelajaran multimedia di sekolah. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Depdiknas. (2003). Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.

Fauzan, F. A. (2017). Hybrid learning sebagai alternatif model pembelajaran. Seminar Nasional Profesionalisme Guru di Era Digital, 247–252. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Irawati, D., Iqbal, A. M., Hasanah, A., & Arifin, B. S. (2022). Profil pelajar pancasila sebagai upaya mewujudkan karakter bangsa. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 6(1), 1224-1238.

Kemendikbud. (2016). Permendikbud nomor 24 tahun 2012 tentang pendidikan jarak jauh. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Koroh, L. I., Lao, H. A., Tari, E., & Liufeto, M. C. (2022). Workshop implementasi kurikulum merdeka di SMP Muhammadiyah Ende. Jurnal Nauli, 2(1), 10-16.

Mishra, R.N, & C. Mishra (2010), Relevance of information literacy in digital environment. Journal of Emerging Trends in Computing and Information Sciences, 1(1), 48-54.

Mustika, E. (2013). Pembelajaran sains berbasis ICT untuk meningkatkan scientific literacy siswa sekolah dasar. Pedagogik (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar), 1(1), 64-72.

Prasetyo, F. (2019). Pentingnya model project-based learning terhadap pemahaman konsep di IPS. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, 1, 818-822.

Suhartono. (2017). Menggagas penerapan pendekatan blended learning di sekolah dasar. Jurnal Kreatif, 177–188.

Tandeur, J., Ban Braak, J., & Vaclke, M. (2007). Curricula and the use of ICT in education: Two worlds apart, British. Journal of Educational Technology, 38(6), 962-976.

Viridi, S., Halid, J., & Kristianti, T. (2017). Penelitian guru untuk mempersiapkan generasi z di Indonesia. SEAMEO QITEP in Science, 1-2. Bandung: P4TK IPA.

Published

2023-04-30

Issue

Section

Articles